AKU TAK SEINDAH BUNGA
MAWAR
PUISI MAWAR
Tuhan,,,, Aku tidak pernah tahu apa yang telah engkau
takdirkan kepadaku, aku merasa hidupku kelak sangat tak berarti apa apa, engkau
ciptakan aku dengan segala kelemahan yang menonjol, aku tahu ya tuhan, bahwa
kamu ciptakan aku dengan keadaan yang sempurna dibandingkan dia yang mungkin
tidak mempunyai sebuah tangan untuk menggenggam, dan tak mempunyai kaki untuk
berjalan, bahkan tidak mempunyai mata untuk melihat indahnya kehidupan, hal ini
yang aku syukuri, karna aku mempunyai semua yang telah engkau berikan,,
Terkadang aku kehilangan rasa syukur yang mendalam atas
ciptaan mu yang telah engkau berikan kepadaku, aku menangis sedih melihat
kondisi ku yang mungkin tidak sempurna, engaku ciptakan aku sebagai wanita yang
penuh dengan ketidak anggunan seperti yang dimiliki wanita lain, wajahku yang
mungkin tidak secantik bidadari telah engkau berikan kepadaku,
Aku tidak pernah mau diciptakan seperti ini, tapi, apa daya
ku, aku hanya bisa menerima dengan ikhlas bahwa inilah diriku, ini lah aku, dan
inilah kehidupan yang harus aku jalani, dengan penuh kesedihan dan kemurungan
aku menjalani kehidupan ini dan aku masih bisa bersyukur atas apa yang engkau
berikan kepadaku,
Tuhan,, jika aku boleh meminta, aku hanya ingin engkau
memberikan keadilan kepadaku, keadilan dalam menentukan kebahagian untukku, dan
keadilan untuk ku dalam indahnya ciptaan mu, tapi,,,, ini semua tidak akan ada
artinya jika aku terus meminta dan hanya meminta kepadamu. Untuk saat ini aku
masih menerima apaun yang telah engkau berikan kepadaku, aku bersyukur atas
semuanya dan aku mengikhlaskan jalan takdirku yang telah engkau berikan, semoga kelak nanti aku akan menjadi orang
yang berguna dan bermanfaat, hingga aku mempunya hati yang cantik dan menghiasi
kecantikan diparasku.
KEHIDUPANKU
Aku terlahir
dari keluarga yang mungkin bisa dibilang kaya raya, itu sudah terbukti karna
aku mempunyai rumah yang megah dan fasilitas yang lengkap, aku mempunyai seorang kakak perempuan yang saat ini kuliah disalah
satu universitas terkenal dijakarta. Dia bernama cia, kakaku adalah seorang
gadis yang cantik dan anggun, dia juga cukup pandai diampusnya, tak janrang dia
selal mendapat juara satu jika ada perlombaan antar internasional dalah cerdas
cermat bahasa asing, dan dia juga sering mendapatkan beasiswa keluar negri,
tetapi dia sering kali menolaknya, dengan alasn dia tidak mau meninggalkan aku
sendirian dirumah, selain cantik dan pintar, ka cia juga seorang kakak yang
peduli dan sangat menyayangi adiknya, sebab sejak orang tua ku jarang pulang
kerumah dengan alasan sibuk bekerja, kakaku lah yang menjaga dan merawat aku
sampai sekarang, selain dia adalah kakaku, aku juga menganngap dia sebagai
sahabat ku, karna dia selalu ada disaat aku sedih dan siap untuk mendengarkan
curhat ku, aku sayang sekali dengan kakaku,
Setelah
libur sekolah tiba, aku dan kakaku berniat untuk pergi berbelanja di mall untuk
membeli beberapa persiapan untuk aku sekolah di sekolah baru, awal nya aku
cukup bingung, karna aku belum pernah diperkenalkan dengan sekolah baru ku,
setiap aku bertanya dengan kakak dimana aku akan bersekolah, kakaku selalu
menjawab dengan santai bahwa ini sebuah rahasia, karna ingin membuat aku
penasaran, aku pun hanya diam dan tidak dapat bertanya lagi,
Tiba
di mall aku di gandeng dengan kakaku untuk menuju tempat dimana terdapat
beberapa perlengkapan sekolah, seperti seragam sekolah dan buku buku sekolah
hingga tas sekolah, akupun memilih sendiri barang barang yang aku mau, karna
untuk urusan ini kakaku menyerahkan kepadaku takut-takut kalau nanti tidak pas
dengan selera ku, aku melihat harga yang tertera pada semua baju seragam dan
ternyata harganya cukup mahal, tetapi aku tetap harus memilih seragam yang
cocok untuk ku, aku terdiam sejenak, kenapa kakak membelikan aku baju ini
dengan harga yang mahal, aku tidak mengerti, biasanya waktu aku SMP kakak ku
selalu membelikan baju seragam yang mungkin harganya sesuai dengan harga
standar di pasaran, tetapi kenapa kali
iniberbeda sekali, tanpa menunggu lama akupun sudah mendapatakan seragam yang
cocok dengan ku, dan kakak pun membayar
seragam itu dengan kartu kreditnya,
Ketika
selesai belanja akupun mulai menanyakan tentang apa yang aku herankan saat ini,
“Ka, kenapa kakak mengajak aku belanja di mall, padahalkan harganya cukup
mahal, kan sayang uangnya, “ tanya aku
“ mawar, bsok kan kamu mulai masuk sekolah
baru, jadi kamu juga harus punya sseragam
yang bagus, kamu kan akan bersekolah di tempat yang elit, nah,,, kaka
sengaja membeliakan ssemua ini agar kamu merasa nyaman memakainya, karna setahu
kakak sekolah itu anak muridnya sangat glamor dan penuh dengan fashion terkini,
jadi kakak tidak mau kamu terbelakang oleh mereka, kakak kan ingin sekali
melihat kamu memakai seragam ini, agar kamu terlihat cantik “ jawab ka cia.
“ percuma saja ka, kondisi ku seperti ini,
mana mungkin dengan pakaian mahal ini aku jadi cantik, kaka lihat kan, kulitku
ini hitam, jadi percuma saja ka” jawabku
“ kamu
tidak boleh berbicara seperti itu, sedah kamu masuk kamar dan istirahat,
besok kamu akan masuk sekolah baru,
Aku
pun masuk kamar dan tidur, walapun aku merasa penasaran dimana nanti aku akan
bersekolah, tapi aku harus tidur, karna jika kakak tahu aku belum tidur, ka cia
pasti akan memarahiku.
Keesokan harinya aku bangun pagi
dan bersiap siap untk sekolah,aku memakai seragam yang di belikan ka cia, dan
menyisir rambutku hingga tertata rapih, dan aku menuju meja makan untuk
sarapan, ternyaka ka cia sudah berangkat kuliah, karna ada urusan organisasi,
dan aku disuruh untuk pergi bersama pak ucok supir pribadiku untuk mengantarkan
ku kesekolah, akupun memaklumi kesibukan ka cia, dan aku memakan makanan yang
ada di meja makan dan bergegas pegi kesekolah
Selama
perjalanan dalam mobil, hati ku dag dig
dug,, karna ini hari pertama aku bersekolah disekolah baru, dan aku juga cukup
canggung menggunakan seragam SMA, mungkin karna ini hari pertama aku memakai
seraram ini.
Tiba
disekolah aku terkejut, ternyata ka cia mendaftarkan aku kesekolah elit di
jakarta, sekolahnya luas dan besar, serta anak muridnya begitu banyak dan
mereka benar benar glamor, hal ini ku ketahui karna mereka berpenampilan mewah,
anak perempuanya memakai asesoris yang mencolok, tetapi tetap terlihat cantik,
mungkin karna mereka memang sudah cantik dari sananya. Aku pun jadi minder
melihat situasi seperti ini, aku hanya bengong memperhatikan siswa yang lalu
lalang di hadapanku, hingga aku tak sadar bahwa bel berbunyi, bertanda harus
masuk kelas, aku pun menuju sebuah kelas dimana banyak sekali anak baru yang
ingin bersekolah disini, akupun berlari
agar tidak telat masuk kelas, karna lapangan seolah ini cukup luas, sehinnga
membutuhkan tenaga yang ekstra untuk berlari. Tiba tiba tak aku sangka aku
menabrak seorang murid di SMA ini “Hati hati dong kalau jala, lihat deh buku ku
jadi berantakan “ ujar wanita itu yang bernama via, aku mengetahui nama dia
karna aku melihat nama di bagian lengan nya.
“ maaf, aku tidak sengaja, aku sedang terburu
buru untuk masuk kelas, maaf kan aku “ aku pun menjawab ucapapan nya sambil
membereskan buku buku yang berserahkan di lantai
“ dasar anak baru, lain kali hati hati,
makanya jangan dantang terlambat jika tidak mau telat “ jawab nya
“ baik, aku tidak akan terlambat lagi, “
ujawab aku.
Dia
pun segera pergii meninggalkan aku dengan wajah yang tampak marah, wanita itu
cukup cantik, diaseperti artis korea, kulitnya putih dan rambutnya panjang
menambah kecantikan yang sesungguhnya, tetapi dia amat kasar dan pemarah, hal
ini terbukti karna dia telah memarahi ku dan membentak aku, aku pun langssung
masuk kelas dengan nafas yang tersenggal karna berlari lari di lapangan, dan
ternyata dikelas ini sudah banyak siswa baru yang sudah duduk di bangku
yang sudah disediakan,
Setelah
aku duduk, tiba tiba ada sosok laki laki yang masuk kedalam kelas, laki laki
itu cukup keren, karna postur tubuhnya yang tinggi di tambah lagi dengan sebuah
jaket yang tergantung di bajunya membuat dia tampak lebih keren dan ganteng
“ Haii anak anak ..” sapa dia
“ Haii Juga “ jawab aku dan teman baru ku
serentak bersamaan
“ Perkenalkan, mana saya aldo , saya disini
selaku ketua osis yang akan membimbing kalian dalam melaksanakan MOS , saya
harap kalian bisa melaksananka n kegiatan mos dengan baik dan tidak melanggar
aturan yang ada, Mengerti “ ucap nya
“ baik ka “ jawab kami serentak
“ o.. ya ,, dia adalah via, dia disini selaku
wakil osis, sya harap kalian bisa menghormati dia, karna dia akan membantu
melancarkan kegiatan ini. “ ujar ka aldo sambil menunjuk kearah wanita tadi
yang sudah aku tabrak.
Kegiatan
hari pertama MOS pun berjalan cukup lelah, karna banyak kegiatan yang harus di
lakukan oleh peserta mos, karna aku tidak pernah melakukan hal yang berat,
akupun pinsan dan tak sadarkan diri, dan aku di bawa oleh panita mos ke
ruanng UKS untuk mendapatkan perawatan
yang insentif, hidungku di baurkan oleh minyak kayu putih dan perutku di
oleskan oleh balsem, selama aku pinsan aku ditemani oleh salah satu teman ku
yang bernama lia, dia juga salah satu peserta mos, lia adalh sosok wanita yang
lumayan cantik, rambutnya bergelombang dan kulitnya kunin langsat, benar benar
keturunan indonesia tulen,
15
menit aku pinsan, akhirnya aku sadar, dan lia pun memberikan aku segelas teh
hangat ynag telah dia buat untukku, aku benar benar berterima kasih kepadanya,
karna dia mau menjaga ku sampai aku sadar.
“ lain kali jika kamu lelah, minta izin saja untuk istirahat, jangan memaksakan
kehendak, nanti pinsan lagi “ jucapnya
“
makasih ya, maaf ngerepotin,” jawabku
“ ia gak apa apa, O ya nama ku lia, “ ujar
dia sambil mengulurkan tanganya untu kersalaman denganku
“ aku Mawar, “ jawabku dengan nada lemas dan
lesu
“ oh. Nama yang cantik,,, ya sudah aku
permisi dulu ya, aku ingin melanjutkan kegiatan mos lagi, kamu istirahat disini
ddulu ya, “ ucap lia sambil bergegas
keluar ruang UKS
“ terima kasih ya “ jawab ku
Akupun beristirahat sejenak, tiba tiba ka aldo
datang menghampiri ku,
“ bagaimana dengan keadaan mu, aku dengar
kamu pinsan,? “ tanya ka aldo
“ ia, tapi tidak apa apa ko ka, mungkin ke
capean aja, “ jawabku
“ lain kali kalau ke capean , kamu minta izin
untuk istirahat sebentar, biar ga pinsan seperti ini” jawabnya
“ baik ka. terima kasih” jawab ku
“ ya sudah, kebetulan aku membeli roti di
kantin, kamu makan roti ini ya, biar badan kamu tidak lemas, “ jawab ka aldo
sambil mengulurkan rotinya kehadapan ku,
Aku
pun memakan roti itu dan menghabiskannya, karna aku memang cukup lapar,
“ memangnya rumah kamu dimana ? “ tanya ka
aldo
“Rumah saya di daerah ciliwug ka, “ jawabku
sambil mengunyah roti
“ oh,, ya sudah nanti aku antar kamu pulang,
kebetulan kita satu arah. “ jawab ka aldo
“ tidak usah ka, nanti ngerepotin “ jawab ku
merasa canggung dengan ajakan ka aldo, karna seumur umur aku tidak pernah
diantar pulang oleh teman laki laki.
“ sudah lah jangan menolak, nanti jika
terjadi apa apa di jalan gimana? Nanti siapa yang mau nolongin kamu, O ya nama
kamu siapa ?
“ nama aku Mawar ka, ya sudah jika kaka
memaksa apa boleh buat” jawab aku
Kami
pun mengobrol bersama, dan ternyata baru ku ketahui jika ka aldo adalah pria
paling keren di sekolah ini, akupun merasa salah tingkah, karna aku sungguh
beruntung jika di antar pulang oleh dia, sedangkan dia bercerita bahwa wakil
osis yang bernama via juga menyukai ka
ald, tetapi ka aldo menolak cinta ka via, dengan alasan yang mungkin tidak
masuk akal, karna dia tidak mau pacaran dulu, ppadahal sebelumnya dia bercerita
bahwa dia sempat pacaran dengan sseorang adik kelas nya yang sekarang pergi
entah kemana, padahal menurutku ka via adala sosok wanita yang cukup cantik,
pasti jika mereka pacaran akan sangat serasi,
Waktu
berjalan begitu cepat, tidak di sangka kami secepat kilat menjadi akrab, ka
vian justru sering menepuk pundakku ketika dia tertawa, kami pun jadi asik
berbicara hinnga bell berbunyi,
“y asudah, aku mengambil tas dulu, “ jawab
aku
“aku unggu di parkiran” jawab nya
Aku
pun bergegas mengambil tas di kelas dan menuju ke arah parkiran, dan ternyata
semua orang yang melihat kami berdua dengan raut wajah yang bingung, mungkin
mereka heran kenapa cewe macem aku bisa pulang bareng dengan laki laki yang
paling keren di sekolah ini, sungguh tidak masuk akal. Akupun juga merasa bahwa
aku dengan ka aldo bagaikan bumi dan
langit, tampa aku hiraukan pandangan orang akupun langsung menaiki motor ka
aldo yang bermerek ninja yang super keren,
awalnya aku canggung tapi aku berusaha untuk
menyesuaikan diri dengan posisi duduk ku agar tidak terlihat geliah atau
deg deg kan.
Sepanjang
perjalanan aku berusaha untuk tidak bersikap salah tingkah dengan melihat
suasana kota jakarta, aku menoleh ke kiri dan kekanan seolah olah melihat orang
yang berlalu lalang disana, ka aldo pun
sangat asyik mengendarai sepeda motornya, hal ini terbukti karna dia sangat
enjoy, mungkin karna dia sudah terbiasa membonceng cewe di motornya, jadi untuk
apa dia merasa salah tingkah karna membonceng cwe macem aku, aku juga tidak
secantik wanita yang pernah di gonceng oleh ka aldo, bahkan mungkin aku pediksi
bahwa aku lah yang palin jelek diantara sekian banyaknya wanita yang pernah
dekat dengan ka aldo, perasaan ku pun sedih memikirkan hal ini, tapi aku
berusaha menutupi semua ini dengan tersenyum
dan masih tetap menoleh kekiri dan kekanan sekedar untuk menghilangkan
rasa sedihku.
“ Rumah mu disebelah mana” ujar ka aldo
mengagetkan aku,
“ Ee,, Disebelah sana.” Jawab ku sambl
menunjuk kearah rumahku
Ka
Aldo pun membelokkan stang motornya dan menuju ke arah rumah ku, tiba di depan
rumah ku, aku menawarkan ka aldo untuk masuk ke dalam tumahku hanya untuk
sekedar meminum sebuah minuman, tetapi ka aldo menolaknya karna dia harus
segera pulang, karna dia harus mengerjakan dokumen osis yang harus dia susun.
Akupun maklum dengan alasan ka aldo, dia memang cukup sibuk, masi untung dia
mau meluangkan waktunya untuk mengantar aku,
Akupun
masuk kedalam rumah dengan raut wajah yang tampak senang karna merasa menjadi
wanita yang paling beruntung, karna telah diatar pulang oleh nya, wanita yang
ada di sekolah itu pasti iri melihat aku diantar oleh ka aldo, semalaman aku
tidak bisa tidur karna memikirkan hal tadi siang, aku membayangkan jika hal
tadi bisa terulang kembali, sungguh bahagianya diriku, tetapi disisi lain aku
sadar bahwa aku tidak pantas untuk mendapatkan semua itu, mendapatkan perhatian
dari ka aldo, mendapatkan kasih sayang dari ka adlo bahkan mendapatkan cinta
dari ka aldo, aku memang tak pantas mendapatkan itu, siapa sih aku, aku hanya
gadis yang selalu ingin dicintai, tapi
tak pernah dicintai, mungkin karna paras aku yang sungguh tidk cantik dari anak
lainnya, Sejenak lamunanku menjadi air mata mengingat semua kondisiku, aku
merasa tidak akan ada orang yang menyayangiku, sekalipun ka aldo, walaupin dia
sudah mau mengantaran aku pulang, tapi tidak mungkin dia mau menyayagiku,
mungikin apa yang dia lakukan karna dia kasian dengan ku, karna pada saat itu
kondisi ku cukup lemah dan tidak mungkin bisa pulang sendiri,
Akupun
menangis mengingat apa yang aku bayangkan, andai saja tuhan memberi kan sedikit
kesempatan untuk aku dicintai oleh orang yang aku cintai, walaupun itu hanya
sesaat, tetapi pasti aku akan merasakan kebahagiaan itu sselamanya, selamanya
dan selamanya. Untuk saat ini aku pasrah dengan apa yang akan terjadi pada ku,
aku berusaha untuk mendapatkan apa yang
aku inginkan, mungkin aku hanya bisa memendam perasaan cinta ini, walau
sesungguhnya berat sekali untuk ku jalani.
Air
mata ku berderas mengalir keluar,tiba tiba ka cia datang menghampiri ku yang
sedang menagis, dia menanyakan keadaaan ku dan mengapa aku menangis, biasanya jika aku mempunyai masalah
aku selalu menceritakan kepada ka cia, tapi untuk saat ini aku tidak ingin
menceritakanya karna aku tak ingin ka cia sedih bahwa aku menangis karna aku
ssedh dengan urusan cinta yang aku alami,
Ka
cia pun berusaha untuk menenangkanku, dia tidak pernah memaksaku untuk
bercerita kepadanya, air mata ku mengalir deras dan tak henti hentinya.
Perlahan lahan air mata ku reda, dan ka cia pun mulai memberikan nasihat
kepadaku, bahwa setiap manusia akan mendapatkan masalah, tetapi masalah itu
harus diselesaikan dengan tindakan bukan
dengan tangisan, dan akupun berhenti menangis dan memeluk erat tubuh ka cia,
mamang ka cia adalah kakak ku yang paling ku sayang, dia selalu ada saat aku
sedih, tidak seperti ibu dan bapak yang setiap hari hanya sibuk dengan
pekerjaan nya, kemudian ka cia menyuruhku untuk segera tidur karna hari semakin
malam, akupun tidur dengan mata yang bengkak karna tangisan tadi, ka cia
mencium erat keningku dan menyelimuti badan ku dengan sselimut yang hangat, dan
mematikan lampu kamarku, dan akupun tertidur.
Pagi
pun tiba, seperti biasa, aku bergegas untu bersiap siap berangkat sekolah,
tetapi ka cia telah menunggu ku di meja makan, entah apa yang terjadi, suasana
rumah ini menjadi sangat sunyi, tidak ada satu perkataan pun keluar dari mulut
ku dan mulut ka cia, kami berdua seperti bisu dan tak bisa berbicara satu kata
pun. Entah apa yang terjadi ataukan ka cia masihmemikirkan hal yang terjadi
tadi malam, tapi,, ah entah lah apa yang aku pikirkan kali ini cukup
berlebihan, aku putuskan untuk berangkat
ebih cepat karna takut dengan situasi seperti ini,aku pun menghampiri supir ku
untuk tidak mengantarkan aku kesekolah, karna aku ingin hidup mandiri untuk
tidak di antar sekolah oleh supir ku, ka cia yang ku tinggalkan di meja makan
tampaknya bingung dnga sikap aku yang berbeda dari sebelumnya, tetapi dia
berusaha untuk menutupi kebingungannya dengan tersenyum pada tingkah laku ku yang
saat ini berbeda dari biasanya,
Selama
di perjalanan aku sangat menikmati udara dipagi hari yang sangat sejuk dan
dingin, seolah tidak mau untuk menjadi anak yang pemurung, aku berjanji pada
diriku, apapun yang terjadi pada diriku, aku akan terima dengan lapang dada,
dan aku berusaha untuk tegar, toh,, walaupun aku tida secantik anak gadis di sekolah ku, tapi aku yakin, hatiku sangat
cantik jauh daripada mereka,
Sesampainya
aku disekolah, aku menemui lia yang kebtululan sedang duduk di bangkunya sambil
asyik memainkan sebuah handphone yang ternyata dia mendengarkan musik dari
handphone itu,
“ haii lia,selamat pagi “ sapa ku dengan nada
yang riang
“ selamat pagi juga mawar , kamu sudah
datang, “ jawab lia
“ iia.. “ jawabku “ hmm sedang apa kamu , ?
mendengarkan musik yah<? “ lanjutku lagi
“ ia, “ jawab lia singkat, Hari ini lia
berbeda dari biasanya, dia tidak lagi banyak omong, dan kadang dia tersenyum
pada ku dengan terpaksa.
“ kamu tidak apa apa kan ? “ tanya ku
“ Tidak, memangnya enapa ?” jawab lia
“ hari ini kamu terlihat beda, apa kamu
sedang sakit,? Kalau kamu sakit lebih baik tidak usah sekolah, nanti kamu
pinsan loh, jadwal MOS hari ini kan cukup sulit “ ujar aku sambil menasihati
lia
“ kau tidak perlu menasihati ku, aku baik
baik saja, sikap mu itu berlebihan, lebih baik kamu urus dirimu sendiri, jangan
ngurusin orang lain, “ jawab lia dengan nada kesal
“ aku hanya memberimu saran. Kalau kamu
keberatan ya sudah aku minta maaf” jawab aku
Lia
pun diam. Suasana kelas semakin ramai dan bell masuk pun sudah berbunyi. Ka via
selaku wakil osis masuk kedalam kelas untuk menjelaskan kepada siswa baru
tentang kegiatan MOS hari ini.
“ baiklah, hari ini kita akan melalakukan
kegiatan double show, yaitu mengetes keberanian siswa dalam segala hal dan
mengumpulkan poin sebanyak banyaknya, dan bagi yang mempunyai nilai terendah
akan dienai hukuman . kalian mengerti .” ucap ka via
Anak anak menjawab serentak “ mengerti ka
Kegiatan
pun di mulai. Kami mengambil posisi masing masing, aku melihat lia di ujung
sana masih terlihat tampak lesu dan kurang bersemangat. Tapi aku juga sebel
karna dia memarahiku, padahal aku hanya memberikan saran kepadanya, tetapi dia
justru membentakku, kegiatan pun berjalan dari waktu ke waktu, aku masih
mendapatan poin sedikit, aku takut jika poin ku lah yang paling terendah
diantara teman teman ku, itu berarti aku yang akan dihitung, tapi apa boleh
buat, tantangan fisik ini sangat tidak cocok dengan ku, aku tidak biasa untuk
melakukaan hal hal yang ekstrim , acarapun selesai, sekarang waktu nya
menghitung jumlah poin yang dimiliki seluruh siswa dan adugaan ku ckup benar,
aku mendapat poin terendah dari seluruh siswa , itu artinya aku terkena
hukuman, Aku diiringi oleh ka via menuju ruang osis untuk mendapatkan hukuman
dari ka aldo selaku ketua osis, da akupun mendapat hukuman untuk berdiri di
lapangan sekolah sampai bell untuk pulang berbunyi.
“ nah, kamu berdiri disini, dan inget ya, jangan pinsan lagi, ini tuh tes mental,
dan kamu jangan jadi orang lemot, apa jadinya jika tiap yang kamu lakukan
selalu saja pinsan” ujar ka via
“ tau, aku tuh udah muaak tau liat muka lo,
lo kira lo itu siapa, sok kecakepan, padahal lo liat diri lo. Udah hitem
keling, masih sok cari perhatian di depan aldo” ujar temannya viayang ternyata
bernama indrii
“ maksod lo apa Ndri?” tanya ka via heran
mendengan ucapan indri
“ loh, emangnya kamu ga tau via, kemaren si
anak yang hitam ini di antar pulang sama aldo, mentang mentang pinsan trus gaya
nya sok lemah di hadapan ka aldo biar dia iba,” jawab ka indri sambil memegang
rambut ku dan hampir mau di jambak olehnya
“ Apa ?. “ mata nya melotot niscaya tidak
percaya terhadap perkataan nya , ‘ apa benar itu anak keling, ? “ tanya nya
“ ia ka, ka aldo memaksa aku untuk mengantarkan aku pulang, aku sudah berusaha
menolaknya, tetapiaku diipaksa” jawab ku dengan nada yang polos
“ ich ga tau malu kamu, kamu tahu aku siapa?
.. aku adalah pacarnya aldo dan kamu itu harus tau, dan ngaca sama cermin,
siapa diri lo sebenarnya. Udah keling masih aja cari masalah, dari awal gue udah
curiga ama nih anak, dia pasti bakal bawa bencana di ssekolah ini. “ ujar ka
via
“ iia via, gue jg udah muak sama nih
anak, kelaguannya bikin gue eneg mau
muntah, lagian nih anak ga tau malu, disini tuh sekolah elit yang di tempatin
khusus buat orang orang yang berfashion terkini dan ga norak, tapi kenapa dia
malah masuk sini, apa kata orang orang disana jika disini ada muri yang super
culun kaya gini.” Jawab indri
“ ya sudah biarin aja dia disini, nanti kita
lanjutin aj, lagian ngapain juga kita ngobrol di tempat yang panas, yang ada
kulit aku yang mulus ini jadi keling kaya dia, dia sih enak kulitnya udah
keling, jadi tidak perlu takut lagi kalau kulitnya keling hahaha..” ujar via
Merekapun
bergegas pergi sambil tertawa lantang,aku hanya bisa diam dihina olehnya, apa
boleh buat, apa yang mereka katakan memang benar, jadi seharusnya dari awal aku
sudah bisa mengerti akan terjadi seperti ini, aku hanya bisa berdiri dilapangan
mejalankan hukuman ini, hingga bell pulang pun berbunyi, aku pun pulang dengan
badanku yang berkeringat karna kepanasan tadi, ka cia yang melihat kondisiku
merasa heran,
“ kenapa pulang seolah badan mu berkeringat
semua ?” tanya ka cia
“ tadi ada kegiatan yang cukup melelahkan ka
di sekolah, jadi badan ku berkeringat, kakak tidaak kuliah, ?” tanya ku
“ hari ini kakak tidak ada jadwal kuliah, oh
ya, tadi ibu sama bapak telpon, bulan ini mereka tidak dapat pulang kerumah,
mereka masih sibuk dengan tugas mereka. Jadi kamu liburan akhir pekan dengan
teman teman mu lagi ya” ujar ka cia
“ oh,, memang sudah biasa ka mereka tidak
pulang, jadi untuk apa kakak memberitahu aku, aku juga sudah tahu akan terjadi
seperti ini, jadi kakak tidak perlu repot repot untuk memberitahu semua ini”
jawab ku
“ ya sudah, mungkin bulan depan ibu dan bapak
bisa pulang kerumah, kamu jangan sedih ya, kan kmu bisa liburan akhir pekan
bersama teman teman baru mu. Oh ya, bagaimana denga sekolah baru kamu, apa
disana menyenangkan, ko, kamu tidak membawa teman mu kerumah untuk bermain,”
tanya ka cia
“ mereka sedang sibuk dengan keluarganya”
jawab aku sambil masuk kekamar, dan kulihat ka cia nampak bingung dengan
perkataan ku.
Aku
membuka seragamku dan segera mandi, sedangkan ka cia menunggu ku diruang makan
un tuk makan siang, selesai mandi akupun menghampiri ka cia,
“ ka,??” tanya ku
“ yah ada apa mawar.” Jawab ka cia
“ kenapa kakak masukan aku kesekolah elit
ini?” tanya ku lagi
“ oh,, itu karna sekolahnya yang berkualitas
tinggi, bukanya sekolah itu adadah sekolah idaman anak SMA jaman sekarang,?
Dulu kakak ingin sekali sekolah disana, tetapi ibu da bapak menyuruh kakak
untuk keluar negri dan terpaksa sekolah disana,apa boleh buat, kakak hanya
menuruti keinginan ibu dan bapak, memangnya kenapa? Kamu tidak suka?” Tanya ka
cia
“ aku suka ko ka, sukaaa banget “ jawab ku dengan
nada yang begitu yakin bahwa aku menyukai sekolah elit ini, padahal aku sangat
tidak suka dengan kondisi sekolah ini.
Selesai
makan aku berkeliling komplek di mana aku tinggal.karna disore hari sangat
ramai dipenuhi dengan warga komplek untuk bersantai di sore hari, aku sudah
mulai capek karna mengayuh sepeda dari satu komplek ke komplek lain, akhirnya
aku putuska untuk istirahat dan tidak kusangka aku tertidur pulas hingga pagi
tiba,
“pagi adikku yang cantik” ucap ka cia
“ pagi ka” jawab ku
“ semalam nampaknya kamu kelelahan ya, smpe
sampe kakak bangunin kamu tapi tidak ada rrespo, “ tanya ka cia sambil
mengunyah roti panggang
“ ia ka, aku kelelahan. Ya sudah ka , aku
pamit dulu mau berangkat, “ jawab aku sam bil bergegas keluar rumah
‘
“ hati hati yah ” ujar ka cia
Pagi
ini terasa berbeda dari pagi biasanya. Aku menggunakan seragam yang normal,
tidak seperti dua hari kemaren yang menggunakan petai sebagai gesper dan tali
rapia sebagai tali sepatu, aku pun menuju kelas, tiba tiba
“ haiii anak keling” sapa ka via
Aku hanya terdiam, aku tahu maksud ka via ,
dia hanya ingin menghina ku
“ kok diam. Kenapa? Tidak suka aku panggil
keling, ? “ tanya ka via
“ hey .. kamu tuh memang pantas di panggil
keeling, nama kamu tuh terlalu bangus untuk kamu, lihat dong badan kamu yang
hitam , apa pantas kita manggil kamu mawar ?? “ lanjut ka indri
Lagi lagi akupun terdiam, bagaikan buronan
yang tak dapat berkutik lagi
“ ya sudah lah anak ini sungguh buruk rupa,
ayo Ndri kita masuk kelas “ ucap ka via
Mereka
pun masuk kelas dan aku pun masuk kelas dengan raut wajah yang sedih aku menuju
kelas.
SEBUAH RAHASIA terpendam
Jam
berbunyi pun tiba, aku langsung menuju sebuah kantin, karna aku sendirian, aku
bergegas mencari lia, walaupun lia telah membentakku, tapi tak ada salahnya
jika aku mengajaknya untuk makan bareng di kantin,
Lama aku
mencari dia, akhirnya aku temukan dia di sudut sekolah dekat taman yang sepi,
ternyata dia sedang bersama ka aldo, entah apa yang sedang dia bicara kan, aku
tidak terlalu jelas mendengarnya, karna rasa penasaran ku, kuberanikan diri
untuk menghampiri dia semakain dekat, tanpa sepengetahuan mereka aku mendengar
ucapan mereka.
“ aku tidak menyangka kita bisa bertemu di sini” ucap ka
aldo
“ yah, aku juga tidak menyangka “ jawab lia
“ kemana saja kamu, jarang tidak ada kabar, dan tidak
pernah menghubungiku. Dan tiba tiba kita
bisa bertemu disini” ucap ka aldo
“ aku tidak kemana mana. Aku hanya sibuk dengan kegiatan
ku di smp baru ku, jadi aku tidak sempat menghubungi mu,” jawab lia
“ apa kamu sudah punya pengganti aku ?” tanya aldo
“ tidak, kenapa kamu tanya seperti itu, “ jawab lia
“ aku tidak mengerti apa yang ada di dalam pikiran mu,
kamu meninggalkan aku secepat kilat dan kamu jarang menghubungiku, dan sekarang
kita sudah bertemu, tapi kamu bersikap tidak peduli dengan aku, apa yang
terjadi “ tanya ka aldo
“tidak ada yang terjadi, please lupakan aku dan silahkan
menempuh hidupmu sendiri, lihat lah dirimu sekarang, kamu menjadi ketua osis
dan kamu di cap sebagai pria paling keren di sekolah ini, sedangkan aku apa?
Lihat lah aku. . aku bangga melihatmu seperti sekarang, tapi,, apa kamu bangga
melihat aku ssekarang ?” jawab lia
“ aku tidak perduli dengan,,,,,” ujar ka aldo kemudian
ucapan ka aldo dipotong oleh lia “ cukup, aku mohon, lupakan akuu, aku sudah
mempunyai pengganti mu, jadi pleasee upakan aku,”
Aku melihat wajah ka aldo menunduk kebawah dan
mengeluarkan air mata.. sungguh pemandangan yang mengharukan, ternyata lia
adalah wanita yang pernah ka aldo ceritakan di ruang UKS tempo hari, dan
ternyata lia sengaja meninggalkan ka aldo demi pria lain, sungguh hal yang tak
pernah aku sangka, memang orang cantik
bisa melakukan apa saja yang dia mau, termaksud meninggalkan orang yang jelas
jelas mencintai dirinya, sedangkan aku, aku bahkan tidak pernah merasakan
itu,
Selera makan ku pun sudah hilang, aku menuju ruang kelas
ku, baru beberapa menit aku duduk di bangku,lia pu tiba tiba masuk. Lia tidak
bersedih sedikitpun atas apa yang dia lakukan terhadap ka aldo, mungkin karna
lia memang sudah tidak menyayangi ka aldo lagi. Tiba tiba lia menghampiri
tempat duduk ku
“ hai mawar “ ucap lia
“ hai juga” jawab ku
“ aku ingin minta maaf atas apa yang aku lakukan kemarin,
aku sungguh sedang banyak masalah, jadi aku tidak sengaja membentakmu, maafin
aku ya” ucap lia
“ ya aku sudah memaafkan kamu” jawabku
“sekarang kita berteman ya?” ajak lia
“Ee tentu,” jawabku.
Aku
senang karna lia menyadari kesalahan nya. Dan bahkan lia tidak keberatan untuk
berteman dengan ku, lia adalah teman pertama ku, walaupun aku tidak pernah
mengerti jalan pikirannya, tapi setidaknya aku sudah mempunyai teman agar aku
tidak sendirian,
Sejak
kejadian kemarin, aku jarang melihat ka aldo, biasanya dia aktif di berbagai
kegiatan, sseperti olah raga basket, volly bahkan karate, tapi saat ini aku
jarang melihatnya bermain lagi, setelah aku mencari tahu ternyata ka aldo sudah
mengundurkan diri dari tim basket karna dia ingin fokus dengan ujianya,
Ketika
aku sedang asyik duduk santai di kantin bersama lia , tiba tiba ka via dan
teman temannya menghampiriku.
“ haii anak keling, sedang makan ya “ sapa ka via dengan
nada menghina
Seperti biasa aku hanya diam dan lia pun malah membuka
suaranya untuk membelakuu
“ maaf ya ka, nama dia bukan keling, tapi mawar,
M.A.W.A.R., jadi kakak tidak perlu manggil dia keling, “ ucap lia
“ he, siapa loh ikut campur urusan gue” jawab via
“ tau, berani lo ama kita ? hah..” sahut indri
“ aku lia.. L.I.A..” jawab lia
“ anak baru aja belagu loh, lo berani sama gue “ sahut
indri
“ ngapain harus takut, memangnya kalian makan batu sampai
sampai aku harus takut sama kalian,” jawab lia dengan nada yang menantang
“ sudah indri, eh kalian berdua tunggu pembalasan gue,
berani ngelawan gue, tanggung sendiri akibatnya” sahut ka via sambil bergegas
pergi dari hadapan kami
“ ga takuuut “ jawab lia ddengan nada yang keras sehinnga
sseluruh orang yang ada di sini mendengar ucapanya
Lia pun
kembali duduk dihadapan ku ssetelah membelaku dari hinaan ka via dan temannya
“kenapa kamu diam saja dihina oleh dia “ tanya lia
“ aku tidak berani membalas ucapanya “ jawab ku
“ kamu tuh jangan lemah jika kamu begini terus, mereka
akan semakin suka mengina kamu.” Sahut
lia
“ meemangnya apa yang harus aku lakukan jika mereka
bilang aku keling, memang benar kenyataan nya aku begini, aku memang keling”
jawabku
“ iia tapi.......”
“ Sudahlah tidak perlu di bahas, aku sudah melupakan
nya.” Jawab aku memotong pembicaraan lia
Aku
memang sungguh sedih, tapi apa boleh buat, aku hanya bisa sabar dan sabar,
hanya ini yang bis aku lakukan untuk bertahan sekolah disini. Aku hanya ingin
melihat ka cia bahagia melihat ku senang bersekolah disini, karna ka cia adalah
kakak yang paling aku sayang.
Tiba didepan halaman rumah aku
menemukan sebuah benda yang berbentuk seperti kalung, aku mengambil benda
tersebut dan melihat nya, aku membuka liontin yang terdapat pada kalung itu,
dan ternyata liontin tersebut berisi foto ka aldo bersama lia, sepertinya ini milik
ka aldo, dan foto ini aku yakin ini adalah foto saat mereka masih pacaran dulu,
akupun segera masuk kamar dan memnutup pintu kamar rapat rapat, sejenak ak
memperhatikan kalung itu. Sungguh hal yang sangat memilukan. Ka aldo begitu
menyayangi lia, tapi ,, yasudah lah, aku berfikir untuk mengembalikan kalung
ini ke ka aldo, pasti dia sedang kebingungan mencari kalung ini,
Keesokan
harinya seperti biasa aku berangkat sekolah, tapi kali ini ka cia tidak
mendampingi aku sarapan, kata si mbok, ka cia sudah berangkat pagi pagi sekali
untuk mengurus organisasi di kampusnya. Aku pun memakluminya, karna ka cia
memang tak seharusnya selalu menemaniku sarapan, karna dia juga mempunyai
kesibukannnya sendiri,
Aku pun
berangkat menuju sekolah dengan menggunakan bis umum. Menurutku bis ini sangat
menghemat biaya transportasi di bandingkan harus menaiki mobil pribadiku. Karna
biaya bensin pasti cukup mahal. Setibanya disekolah aku memulai pelajaran
seperti biasanya. Pelajaran kali ini sunnguh menyenangkan karna aku memang
menyukai pelajaran MTK yang menantang, tak janran aku sering di juluki si anak
yang mengerti MTK karna hampir seluruh rumus MTK sudah aku kuasai semua. Bel
pun berbunyi menandakan jam istirahat tiba, lia pergi untuk mengikuti eskul
musiknya, dan aku segera mencari ka aldo untuk mengembalikan kalung ini
kepadanya. Aku mundar mandir kesana kemari mencarinya, hingga akhirnya aku
menemukan dia di ruangan osis, tampaknya hari ini dia sungguh tidak
bersemangat, atau bahkan dia sedih kehilangan kalung ini, ataukah dia sedih
karna lia sudah tidak mencintainya, ahh,, pikiran ku selalu mengada ngada,
daripada aku bingung sendiri, lebih baik aku menghampirinya, aku ketok pintunya
dan dia menyuruh ku masuk,
“ ada apa ?” tanya ka aldo
“ aku ingin mengembalikan ini, sepertinya ini milik
kakak, aku menemukannya di depan halaman rumah ku, “ jawab ku sambil menunjukan
benda yang ada di genggaman ku,
“ kalung ??” ucapnya
“ ya benar, terima kasih ya” jawabnya
"kalau begitu aku permisi dulu” jawabku sambil
melangkah menuju keluar
Kemudian
“ tunggu.” Panggil ka aldo.
Akupun menoleh kembali kehadapan ka aldo “ ada apa ka?”
“ terima kasih ya “ ucapnya
“ ya,” jawabku singkat
Akupun
keluar ruangan dengan tampak sedih melihat keadaan ka aldo yang semakin hari selalu murung, dia berbeda seperti ka
aldo yang aku kenal pertama kali. Sepertinya dia memang benar benar kecewa
dengan keputusan lia, akupun bergegas menuju kekelas dan ternyata lia pun sudah
selesai dngan eskul musiknya
“ pantas saja, aku mencarimu di kantin tetapi tidak ada,
tidak tahunya kamu di toilet,” jawabnya
Aku pun
duduk berdampingan dengan lia, dengan wajah yang tanpa ekspresi akupun
mengambil sebuah buku pelajaran untuk di baca, karna hari ini guru bahasa tidak
dapat hadir, karena anak nya sedang sakit. Lalu tiba tiba ka aldo dan temannya
memasuki ruang kelas kami, dan memberikan informasi bahwa minggu depan akan di
adakan perkemahan di hutan liar, yang bertujuan untuk menambah wawasan ilmu
pengetaahuan alam, dan ka aldo juga menjelaskan kepada kami, bahwa kami harus
membawa perlengkapan untuk kemah nanti, karna acaranya berlangsung 3 hari, kami pun di wajibkan untuk membawa
obat obatan bagi yang mempunyai penyakit tertentu, setelah ka aldo selesai
menginformasikannya, dia pun bergegas keluar kelas dengan raut wajah yang
kurang jelas, aku melihat ka aldo melirik ke arah lia, tetapi lia seolah olah
membuang tatapan matanya ke arah ku, entah lia pura pura tidak tahu bahwa ka
aldo memandangnya, ataukah lia memang benar benartidak tahu, entahlah, yang
jelas lia sama sekali benar benar tidak peduli bahwa ka aldo sesekali
memandangnya.
Perkemahan
Waktu
yang di tunggu tunggu pun tiba, aku tiba di sekolah sangat pagi, agar tidak
terlambat untuk berangkat kemah, di sana aku melihat sosok pria bertopi hitam,
yang ternyata dia adalah ka aldo, ternyata ka aldo sudah tiba di sekolah sejak
subuh tadi untuk mengurus acara perkemahan ini, termaksud mengurus bis yang
akan mengantarkan kami ke hutan liar, memang berat sekali menjadi ketua osis,
banyak hal yang harus di laksanakan dan harus bertanggung jawab jika terjadi
kesalahan. Karna aku sendirian disini, aku pun berniat untuk menghampiri ka
aldo yang sedang sibuk membereskan bekal makanan untuk berkemah nanti, dan
berniat untuk membantunya.
“ selamat pagi ka’ ada yang bisa saya bantu? “ tanya ku
“pagi mawar, tidak perlu, ini tugas osis jdi kamu duduk
saja disini, “ jawabnya menolak bantuanku
“ tapi aku iseng ka, aku datang terlalu pagi, yah,,,,
hitung-hitung biar olah raga gerak badan ka, lagi pula kerjaan kakak begitu
banyak, dan musti ngerjain ini semua sendirian, biar aku yang bantuin yah “
tanyaku
Ka aldo
pun menganggukan kepalanya, yang berarti aku di perbolehkan untuk membantunya,
ka aldo sungguh pria yang bertanggung jawab dan sangat bersikap dewasa, aku
heran, kenapa lia meninggalkan ka aldo begitu saja, apa yang kurang dari ka
aldo, dia cukup keren, ganteng, tinggi, kaya, pintar dan pokoknya cool banget,
setiap wanita yang melihatnya pasti inin memilikinya, termaksud aku, tapi aku
cukup sadar bahwa aku bagaikan bumi dan langit. Ka aldo begitu keren, sedangkan
aku tidak begitu cantik, kulitku hitam, yahh pokoknya aku tidak pantas lah jika
menjadi pacarnya,
Setelah
selesai membantu ka aldo, aku pun mengambil ransel ku kembali, dan menuju ke
arah lia, karna lia sudah datang, dia memang sangat cantik, memakai celana
jeans panjang dan suiter berwarna pink,
“ haii lia..” sapaku
“ haii, kamu sudah datang “ sahut lia
“ ya, aku sudah datang dari tadi “ jawabku
“ ko , aku tidak melihat mu” tanya nya.
“ tadi aku membantu ka...” aku tidak melanjutkan ucapanku
“ membantu siapa?? “ tanya nya heran, karna aku tidak
melanjutkan ucapan ku
“ emm,, tidak, maksudku tadi aku dirumah membantu ka cia,
dia akan pergi ke singapure” jawabku agak sedikit ragu
“ kakak mu pergi ke singapure ? “ tanyanya menegaskan
ucapanku
“ ia,,” jawabku
“ kapan ? kok tidak memberitahu aku,” tanya nya
“ tadi pagi, dia pergi karna ada urusan kuliah, “ jawab ku
Lia pun
terdiam dan tidak bertanya lagi, karna dia sudah puas dengan pertanyaan ku.
Pukul 07:00 tiba, kami berkumpul dilapangan untuk mendengarkan intruksi dari ka
aldo. Dan kemudian bergegas untuk menaiki mobil bis. lia duduk dengan seorang
kakak kelas wanita, karna setiap murid harus duduk berdampingan dengan kakak
kelasnya, sesuai dengan peraturan yang di buat, agar tidak terjadi hal hal yang
tidak diinginkan, aku pun mendapat bangku no 20 dan aku segera mendudukinya,
aku penasaran dengan kursi no 21 yang berada di sampingku, kira kira siapa yang
akan duduk di sebelahku, aku berharap buka ka via, karna mungkin jika benar ka
via, pasti aku akan di hina abis abisan , tanpa aku sadari ka aldo tiba tiba
duduk di hadapanku, dan ASTAGA,, ternyata ka aldo yang duduk di bangku no 21,
aku tidak menyangka, dadaku deg deg kan , dan air keringat pu tiba tiba keluar.
Tetapi aku merasa senang juga, karna yang duduk di sebelahku bukan ka via,
melainkan k aldo, aku pura pura tidak melihat ka aldo, aku memalingkan wajahku
kearah kaca dan melihat keluar melalui kaca mobil.
“ Mawar ..” sapa ka aldo
Akupun menolehkan
ke palaku ke arah ka aldo dan berusaha bersikap tenang “ ehh ka aldo .” jawabku
“ ternyata kamu duduk di sini .” tanyanya
“ iia ka, kakak juga duduk di sini ?” tanya ku pura pura
tidak tahu
“ iia,, kok bisa kebetulan yah “ sahutnya
“ yah..” aku menjawab dengan singkatnya, karna aku cukup
gerogi duduk berdampingan dengan ka aldo,
Perjalanan
pun di mulai, selama perjalanan suasana mobil cukp berisik , karna mreka
memainkan sebuah musik dan menyanyikan sebuah lagu untuk menghilangkan
kepenatan di dalam mobil, karna perjalanan masih cuku jauh. Aku lihat di bangku
depan, lia sedang asyik menyantap cemilannya, tanpa ku duga ka aldo memberikan
aku sebuah nasi goreng yang telah dia bawa dari rumahnya, akupun menolaknya,
tetapi dia memaksaku untuk menerimanya, karna dia membawa nasi goreng 2
bungkus, mau tak mau aku pun menerimanya, karna kebetulan aku cukup lapar,
karnaa sejak pagi aku belum sarapan karna mbok sedang sakit dan ka cia pun
berangkat ke singapure, jadi tidak ada yang membuatkan sarapan untuk ku, Kami
makan bersama dengan lahap nya,
“ bagaimana nasi gorengnya ?” tanyanya
“ enak ka, makasih ya “ jawabku
“ kamu coba punya kakak deh, rasanya tidak jauh enak,
karna punya kakak rasanyaa gurih, kakak bikin sendiri loh, “ ucap ka aldo
“ ahh tidak terima kasih” jawabku
“ ayo dong di coba, nasi goreng ini beda dengan nasi
goreng punya kamu, kalau punya kamu rasa abon sapi, nah kalau punya kakak rasa
nya gurih “ jawab ka aldo
Akupun diam dengan rasa bingung, antara ingin
mencicipinya, atau ingin menolaknya
“ aku suapin yah “ tanya ka aldo sambil memegang sebuah
sendok yang berisi nasi goreng untukku.
Akupun kaget dan meng_iya kan saja, aku membuka mulutku
perlahan. Dan ka aldo menyuapi ku, bagaikan anak kecil yang manja sekali. Tak
ku sangka ka via yang berada di belakangku melihat aksi ku, tampaknya dia cukup
marah, aku pun langsung menundukan kepalaku dan berharap dia tidak marah dengan
ku, sebab jika dia marah, pasti dia akan menghinaku dan menjelek jelekan aku,
Perjalan
ke hutan liar cukup jauh dan menghabiskan waktu berjam jam. Karna aku lelah,
akupun tertidur, aku merasa ada yang menyelimutiku dengan jaket, entah siapa,
tetapi karna aku ngantuk berat, aku putuskan untuk melanjutkan tidurku dan
tidak peedulikan lagi siapa yang menyelimutiku dengan jaket.
2 jam
aku tertidur dalam bis, aku pun terbangun dan melihat ka aldo sedang tidur
juga, aku melihat jaket ka aldo berada di badanku. Ternyata orang yang
menyelimutiku dengan jaket adalah ka aldo, aku merasa senang. Kenapa ka aldo
merelakan jaketnya untuk ku, sejenak aku pandangi wajah ka aldo yang tertidur
pulas, dia memang ganteng dan sungguh
baik,alangkah bahagianya jika aku bisa memilikinya, aku pun menggenggam
erat jaketnya seolah tak ingin lepas, aku sungguh gila, aku tersenyum sendiri
di dalam perjalanan, tiba tiba ka aldo terbangun dari tidurnya dan mengagetkan
ku dengan ucapanya
“ kamu sudah bangun mawar “ tanyanya
“ ya, aku sudah bangu, terima kasih atasjaketnya ka”
jawabku sambil mengembalikan jaketnya
“ ya sama sama” jawabnya
Dia
bergegas mengambil ransel nya dan mengeluarkan sebuah benda yang ternyata
laptop. Ka aldo segera membuka laptopnya dan membuka sebuah dokumen, sesekali
aku melirik kearah laptopnya, aku penasaran dengan apa yang dibukanya, tetapi
saat aku meliriknya ternyata ka aldo mengetahuinya, muka ku pun merah dan
keringat ku pun bercucuran.
“ sedang liat apa?” tanya nya
“ maaf ka, tadi aku tidak sengaja lihat leptop kakak.
Tapi sungguh, aku tidak melihat apa apa, “ jawabku paik
“ hehe,, ya tidak apa apa kalau kamu melihatnya,
memangnya kenapa, dilaptopku tidahk ada hal hal yang mencurigakan ko” jawabnya
dengan nada yang santai
Aku pun jadi tenang mendengarnya, aku
takut jika dia marah, ternyata dia bukan seorang yang pemarah, dia justru
memperbolehkan aku jika aku ingin meminjam laptopnya.
Selama 8
jam dalam perjalanan, akhirnya tiba juga di tempat kemah, kami langsung
mempersiapkan tenda khusus untuk tempat peristirahatan kami. Tiba tiba saat aku
dan lia mendirikan tenda, ka via dan temannya pun menghampiri aku dan
membentakku
“ enak benget yah, yang abis di suapin sama ka aldo,”
ejek ka via kepada ku,, “nyadar diri
donk, dasar keling, “ lanjutnya
Seperti biasa aku hanya diam, dan lia pun ikut diam dia
tidak biasanya diam seperti ini, mungkin karna dia juga heran karna aku di
suapin dengan ka aldo.
“ kenapa lo diam keling, lo tuh harus sadar, lihat muka
u, u tuh udah dekil jelek , keling, ga tau diri, jangan kira kejadian yang tadi
di bis itu ka aldo suka sama lo, mana mungkin dia suka sama lo yang keling “
ejek indri
“ awas lo kalo macam macam” ka via mengancamku dan segera
bergegas pergi
Akupun hanya diam dan tak bisa berbuat apa apa, aku
menoleh ke arah lia, nampaknya dia sedikit aneh, tidak bisanya dia diam jika
aku di hina olh ka via dan temannya, akupun segera kembali membangun tenda
kami, dan liapun juga demikian, kami saling diam dan tak banyak bicara. Hingga
akhirnya tenda kami berdiri,
“ mawar, apa benar tadi kamu di suapin sama ka aldo ?” tanya nya
“ ya, kenapa?”
jawabku
“ ahh tidak apa apa.”
Jawabnya dengan nada yang pelan
Selesai membangun tenda,
kami pun makan bersama. Ka aldo menghampiri ku dan memberikan ku sebuah
minuman, lia yang melihat kejadian itu hanya diam, aku pun heran, kenapa tiba
tiba ka aldo menjadi perhatian kepadaku, tetapi disisi lain aku cukup
bahagia,karna aku bisa di perhatikan olehny
Sejak kejadian itu kami sangat
karab, ka aldo sering membantuku jika aku ada kesulita dalam mencari denah, dan
kami juga sering prgi jalan jalan di hutn ketika ada waktu senggang, dan ka
aldo juga sering menghampiriku secara tiba tiba, entah apa yang terjadi, saat
itu juga lia semakin menjauhi ku, tampaknya dia marah dengan kedekatan ku
dengan ka aldo, tetapi untuk apa dia marah,, bukan kah dia sudah tidak
mencintai ka aldo dan bahkan dia memutuskan hubungan nya dengan ka aldo, tetapi
kenapa dia masih cemburu jika ka aldo dekat dengan wanita lain.
Pada pukul 10 malam,kami mengadakan
api unggul. Disana semua siswa berkumpul dan bernyanyi bersama. Tetapi aku
tidak melihat lia ada di sini, aku mencari dia dari satu tenda ke tenda yang
lain , tetapi tidak ada, aku pun berniat untuk mencari dia di danau yang
letaknya tidak jauh dari sana, ternyata dia ada didanau, aku ingin
memanggilnya, tetapi aku urungkan niat ku untuk memanggilnya, karna aku melihat
ka aldo juga berada di sana bersama lia, ternyata mereka sudah janjian untuk
bertemu disana, akupun penasaran dan menghampiri mereka,aku mendengarkan ucapan
mereka dibalik pohon yang rindang
“ kenapa kamu menyuuh
ku untuk kedanau ini?” tanya ka aldo kepada lia
“ aku hanya ingin
bertanya sesuatu kepadamu” jawab lia
“ bertanya apa? Sudah
tidak ada yang perlu dipertanyakan, kamu sudah tidak mencintaiku lagi, dan aku
pun sudah melupakan mu, jadi apa yang mau kamu tanyakan” jawab ka aldo
“ jadi kamu sudah
melupakan ku?” tanya lia
“ ya, untuk apa aku mempertahankan
mu jika kamu sendiri tidak mencintaiku, untuk saat ini aku sudah berhasil
melupakanmu” jawab ka aldo
“ apa karna mawar?”
tanya lia
“ kalau benar, memang
kenapa?” ujar ka aldo
“ apa tidak salah,
dia kan….” Jawab lia dan dipotong oleh ucapan ka aldo
“ DIA KELING??.. ya
memang dia keling. Tapi dia jauh lebih baik dari kamu, dan aku menyukainya”
jawab ka aldo dan lansung bergegas meninggalkan lia
Aku yang mendengar ucapan mereka
menjadi kaget mendengar bahwa ka aldo menyukai ku, aku pun terbengong sesaat,
sementara lia berusaha untuk mengejar ka aldo yang pergi meninggalkannya, dan
lia pun berhasil menggapai tangan ka aldo,
“ jangan pergi” ucap
lia mengeluarkan air matanya
Ka aldo pun berhenti
dan memalingkan badannya kehadapan lia
“ aku sungguh mencintaimu,
jangan pergi aldo,” tukas lia
Ka aldo pun bingung dengan ucapan
yang keluar dari mulut lia. Suasana menjadi sunyi, Namun ka aldo berusaha
melepaskan genggaman tangan lia, dan pergi meninggal kan lia, lia menjadi
sangat sedih, akupun segera balik menuju acara api unggun, aku berlari
sekencang kencang nya agar aku tiba lebih cepat dari ka aldo. Setiba di acara
api unggun, aku segera dudu mengambil posisi di antara barisan api unggun, tiba
tiba ka aldo datang menghampiri acara api unggun, ka aldo melihatku, namun aku
menundukan kepala ku, acaraa api unggun ini berjalan lancar api unggun ini
berjalan lancar hingga pukul 02;00 malam. Selama acara api unggun berlangsung,
perasaan ku tidak karuan, aku menjadi bingung sendiri, apa benar ka aldo benar
benar menyukai ku, atau hanya ingin membuat lia cemburu, tapi untuk apa,
ahhh,,, aku merasa bingung,
Acara kemah pun sudah berlangsung 3
hari dan kami pun membereskan perlengkapan kami masing masing untuk pulang,
karna aku sudah cukup lelah aku langsung menaiki mobil, dan di susuli oleh ka
aldo,dia nampak ceria hari ini, entah apa yang membuat dia ceria di hari ini,
yang pasti perasaan ku sedang tidak karuan karna masih teringat dengan ucapan
tadi malam di danau.
Mobil bis pun perlahan mulai
berjalan membawa kami pulang kerumah halaman, selama perjalanan pulang aku dan
ka aldo bercanda canda kecil, aku berusaha untuk melupakan ucapan ka aldo bahwa
dia menyukai ku, karna jika aku terus memikirkannya pasti aku akan terlihat
canggung berada di dekatnya.
Setibanya di jakarta, aku turun dari
mobil bis, dan melangkah pulang, aku sangat lelah sekali, hingga aku tidak
menghiraukan teman temanku. Tiba di rumah aku langsung masuk kamar dan
beristirahat,
Urusan cinta ku
Keesokan harinya aku berangkat
kesekolah, aku melihat kearah kamar ka cia, ternyata ka cia belum pulang dari
singapure. Aku tidak mempermasalah kan itu, karna aku juga harus hidup mandiri,
aku segera menuju meja makan untuk sarapan, tiba tiba terdengar suara klakson
motor dari luar rumah ku, aku penasaran siapa orang yang klakson motor pagi
pagi begini, setelah aku melihat kearah depan melalui jendela, ternyata itu
adalah ka aldo, aku terkejut, untuk apa dia kerumah ku, Aku pun
menghampiri ka aldo. Dan bertanya “ ka aldo kenapa ada di sini ?” tanyaku
“ kebetulan aku lewat daerah sini, jadi sekalian mampir
ke rumah kamu, gak kenapa napa kan ?” jelasnya
“ ya, tidak apa apa, mari masuk, kebetulan aku sedang
sarapan, kita sarapan bareng yu, kamu belum sarapan kan ?” tanyaku
“ ya,, kebetulan aku belum sarapan,” ujarnya
Kami pun menuju meja makan, kami
mekan bersama, dalam hati aku agak heran, tidak biasanya ka aldo mampir ke
rumahku, walaupun rumah kami searah, tapi aldo tidak pernah mau mampir ke
rumahku hanya sekedar main atau ada urusan tertentu, tapi,, ya sudah lah,
mungkin dia ,memang ingin mampir ke rumahku saja,
Selesai
sarapan, aku berangkat sekolah, ka aldo menawarkan diri untung mengajak
berangkat sekolah bersama, aku pun tidak bisa menolak, karna jam sudah
menandakan pukul 07 pagi, yang artinya jika aku naik angkutan umum pasti aku
terlambat, kami pun bergegas menuju
sekolah . selama perjalan aku merasakan angin pagi menghembus badan ku yang
membuatku sedikit dingin, semua masalah dalam hidupku jadi hilang begitu saja
di bawa angin pagi, tiba di sekolah aku melihat orang di sekelilingku
memandangi ku dengan aneh, mungkin dia heran, karna wanita macam aku bisa
berangkat sekolah bareng dengan ka aldo, tapi aku hanya bisa diam dan
melemparkan senyum kepada orang yang melihatku,
Setiba
nya di tempat parkir aku segera mengucapkan terima kasih kepada ka aldo karna
sudah mengantarkan aku kesekolah, akupun berlari menuju kelas, dengan alasan
baahwa aku takut terlambat masuk sekolah.
Sejak
kejadian itu aku menjadi lebih akrab ddengan ka aldo,kami sering berangkat
sekolah bareng, makan banreng di kantin, dan bahkan jalan jalan bareng, aku
sungguh tidak menyangka bisa menjadi akrab dengan ka aldo, padahal dulu aku
sering berfikir bahwa aku tidak akan mungkin akrab dengan nya, tapi sekarang
aku menjadi akrab seperti layaknya kakak dan adik, bahkan ka via pun sudah
tidak menghinaku lagi, dia sadar bahwa ka aldo tidak menyukainya, dan dia pun
memutuskan untuk tidak mengejar ka aldo untuk jadi pacarnya, kini ka via sudah
mempunyai pacar yang kuliah di salahsati universitas bogor, aku pun menjadi
lebih tenang, karna orang yang dahulu menghinaku, sudah tidak menghina ku lagi.
Namun di
balik itu semua, aku harus merasakan situasi yang membuat ku tidak tenang, Lia,
sahabat ku satu satu nya kini mulai menjauh dari ku, karna dia kecewa kepadaku
atas tindakan aku yang membuat dia membenciku. Aku selalu berusaha untuk
menjelaskan semua nya, bahwa aku dan ka aldo tidak mempunyai hubungan apa apa.
Namun aku bingung harus menjelaskan apa kepadanya, karna tiap kali aku ingin
menjelaskan nya dia selalu tidak ada waktu untuk berbicara padaku, hingga
akhirnya aku beranikan diri untuk menghampirinya di sebuah perpustakaan, aku
memberanikan diri untuk menjelaskan kepadanya tentang apa yang terjadi antara
aku dan ka aldo,
“ hai, lia” sapa ku,
Dia hanya terdiam dan aku memberanikan diri untuk
berbicara kepadanya, walaupun dia tidak menjawab pertanyaan ku.
“ akhir akhir ini kamu sering menghindar dariku, kenapa?
Tanyaku lagi. Tetapi dia masih saja diam aku pun menanyakan nya lagi engan
pertanyaan yang berbeda
“ jika aku punya salah aku minta maaf, jangan membiarkan
aku menjadi bingung sendiri,” ucap aku, tetapi dia tetap saja diam dan tidak
mau mengeluarkan satu kata pun untuk menjawab pertanyaan ku, dengan nada sabar
dan penuh keyakinan, aku menyakan kembali, kali ini dengan pertanyaan yang
sangat rahasia, yang sejak dulu aku ketahui
“ aku tahu, kamu menjauhi ku karna kamu tidak suka dengan
aku yang semakin hari semakin akrab dengan ka aldo, tetapi, memangnya kenapa
jika aku akrab dengan nya, bukannya kita bebas untuk akrab dengan siapa saja,
maaf kan aku jika aku berbicara seperti ini, karna aku tiidak tahan dengan
sikap kamu yang selalu menghindar dariku tanpa sebab” ucap ku, tetapi lia masih
tetap diam
“ seharusnya jika kamu mencintai ka aldo, kamu tidak
perlu menyudahi semuanya, aku tahu, kamu adalah pacar ka aldo waktu SMP dan
kamu meninggalkan dia tanpa sebab, kamu jarang memberikabar, dan jarang
menghubungi ka aldo, hingga akhirnya kalian bertemu di sekolah ini, dan kamu
malah memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan ka aldo, padahal ka aldo
sangat mencintaimu lia, dan bahkan kamu juga tidak tahu, semenjak kamu
meninggalkan ka aldo, ka aldo sangat terpukul, dia menjadi anak yang pendiam
dia juga sering melamun dengan wajah yang sedih, dan bahkan lebih parahnya,
ketika ka aldo sudah mulai bisa menerima keadaan ini, bahwa kamu sudah tidak
menyayanginya lagi, dan dia sudah bisa melupakan mu, kamu malah masuk kedalam
kehidupannya lagi dan kamu menyatakan cinta lagi kepada ka aldo, apa itu tidak
menyakitkan,??,, ini sungguh tidak adil untuk ka aldo, dan sekarang aku sudah
berhasil membuat ka aldo bangkit kembali dalam keterpurukannya, dan kamu tidak
menyukai itu, apa mau kamu lia .. APA ?” ujar aku. Sambil menundukan kepala ku
dan mengeluarkan air mata ku,,
“ kamu mau tahu apa yang aku mau ?” tanyanya
Akupun memandangi lia penuh dengan pandangan yang tajam
“ aku hanya ka aldo kembali kesisiku “ lanjut lia
“jika kamu ingin ka aldo berada di sisinya, kenapa dulu
kamu meninggalkannya ?’” tanya ku
“ aku sudah tidak mencintainya lagi, tetapi aku juga
tidak ingin dia pergi dari sisiku” jawab lia
“ apa,, mana mungkin, jika kamu menginginkan itu, berarti
kamu egois lia, kamu tidak mencintainya, tapi kamu juga tidak membiarkan dia
pergi, ini cukup tidak adil untuk ka aldo, “ jawabku
“ mawar, sudah mengenal aldo sejak kecil, jadi wajar saja
aku tidak ingin kehilangan dia, kamu tidakpernah tahu apa apa tentang ini, jadi
aku harap kamu jangan urusin urusan aku, uruskan saja urusan mu” jawabnya
“tapi,,” ucapku
“ tapi apa? Kamu mau jadi sok pintar, dan menasihati ku,
OKE, kamu memang pintar dalam pelajaran matematika, tapi kamu tidak pernah
pintar ddalam urusan cinta, jadi kamu cukup diam dan jangan sok tahu, memangnya
kamu pernah pacaran?? Dan memngnya kamu pernah pnya pacar ?? kamu harus sadar,
tidak ada yang mau menjadi pacarmu, kamu tuh keling, jadi jangan kamu anggap ka
aldo menyukaimu, mungkin saja ka aldo hanya ingin menghilangkan kesediahanya
dengan cara mendekati mu. Dan atau mungkin saja dia ingin membuat aku zeles, “
jawabnya
“ CUKUP,, aku memang tidak secantik kamu lia, tapi aku
masih punya perasaan seperti kamu yang mungkin masih punya cinta dan kasih
sayang. Mungkin aku terlahir dengan kondisi seperti ini, tapi aku masih bisa
bersyukur. Jadi kamu tidak perlu menyadarkan ku bahwa aku keling, aku memang
sudah sadar akan kondisiku, terima kasih sudah menjadi teman sekaligus sahabat
ku, aku minta maaf jika aku mempnyai salah, dan aku juga ingin minta maaf karna
aku sudah berani menasihati mu, “ jawab aku sambil bergegas pergi meninggalkan
lia,
Sejak
kejadian itu aku tidak pernah masuk sekolah selama bebrapa hari, aku hanya bisa
diam di kamar, dan tidak mau makan dan minum, jika ka cia tahu aku mogok
sekolah karna masalah ini, pasti ka cia kecewa, tapi untung saja ka cia berada
di singapure, dan dia tidak tahu apa yang terjadi pada ku,
Tuga hari berlalu, aku masih saja
tidak bersemangat untuk bersekolah. Aku putuskan untuk tidak bersekolah
ditempat itu lagi, namun aku tidak berani mengatakan hal ini kepada ka cia, aku
takut jika dia akan kecewa dengan tindakan yang ku lakukan, aku hanya berdiam diri di kamar dan tiba tiba
telpon berbunyi, akupun mengangkat telpon itu, dan ternyata lia, lia menyuruh ku
untuk kerumah sakit terpadu, karna ka aldo dirawat di rumah sakit itu, aku pun
segera menuju kerumah sakit itu, setibanya disana , aku melihat lia sedang
menunggu di depan kamar rumah sakit itu,
“ Lia, apa yang terjadi dengan ka aldo ?” tanya aku
“ ka aldo sakit sudah 2 hari” jawab lia
“ sakit apa?” tanya ku dengan nada yang panik
“ aku tidak tahu. Dokter belum keluar dari kamar aldo “
jawab lia.
Akupun terdiam dan duduk di bangku dengan keadaan panik.
Sementara lia sedang berusaha untuk menghubungi orang tuanya di jerman, tetapi
tidak ada tanggapan dari orangtuanya, nomor orangtua ka aldo tidak aktif. Dan
lia pun menyerah untuk menghubungi orangtuanya, dan kembali duduk di sampingku
“ sebenarnya ka aldo sakit apa, lia?” tanya ku dengan
nada yang sedih dan suara yang gemetar
“ aku tidak yahu mawar, sejak dulu aldo tidak pernah
bercerita jika dia mempunyai penyakit” jawabnya
Tiba tiba dokter keluar ruangan dimana ka aldo dirawat
“ siapa diantara kalian yang mempunyai ikatan keluarga”
tanya dokter kepada kami berdua
“ mawar,,” jawab mawar
Aku kaget, kenapa mawar menyebut nama ku
“ mari ikut keruangan
saya, ada sesuatau yang ingin kami bicarakan “ ucap dokter
Penyakit kanker otak
Setibanya di rungan dokter, dokter menjelaskan tentang
penyakit yang diderita ka aldo. Ternyata dokter bilang ka aldo terserang
penyakit kanker otak. tUkas aku pun terkejut dan menangis, aku tidak menyangka
jika ka aldo harus mengalami hal seperti ini, dokter menjelaskan bahwa ka aldo
mengidap penyakit ini sudah cukup lama, namun ereksi dari penyakit ini mulai
ganas. Akupun semakin menangis, aku sangat sedih mendengar hal ini, aku tak
menyangka, sosok ka aldo yang tegas dan pantang menyerah ternyata mempunyai
penyakit yang berbahaya, akupun memberitahukan hal ini kepada lia, dan lia pun
ikut sedih, dia pun tidak percaya selama ini ka aldo menyimpan penyakitnya
kepada lia yang selama ini mendampiginya, namun lia meminta izin kepada ku
untuk pamit pulang, karna masih banyak urusan yang harus di selesaikan ,
sementara aku mennggu ka aldo siuman
Pukul 09
malam ka aldo siuman. Segera aku panggil dokter dan dokter pun memeriksa ka
aldo, dan ternyata kondisi ka aldo menjadi stabil, yetapi ka aldo harus dirawat
disini, karna penyakit yang dideritanya sudah sangat parah, aku yang melihat
kondisi seperti ini smakin sedih, namun aku menahan air mataku yang ingin
keluar bercucuran, dan aku pun memegang erat tangan ka aldo, aku menahan rasa
sedih ku ketika memegang tanganya.
“ka aldo “ ucap ku
“ kenapa mawar “ jawabnya
“ ka aldo.. aku tidak menyangka ka aldo menidap penyakit
kanker, kenapa ka aldo tidak memberitahukanya kepada mawar,” jawabku
“ untuk apa mawar, kakak baik baik saja, penyakit ini
tidak akan membuat kakak sakit, kakak hanya butuh istirahat sebentar”
“ tapi ka..” jawab ku, belum selesai aku melanjutkan
ucapanku. Ka aldo langsung menyentuh bibir ku agar tidak melanjutkan ucapanku.
Aku pun semakin sedih. Aku sangat ingin mengeluarkan air mata ini, tapi aku
tidak ingin melihat ka aldo sedih.
“ kakak akan baik baik saja” jawab nya, Tukas aku
langsung sedih dan tak dapat menahan aie mata ini, namun aku berusaha
menahanya, akupun meminta izin untuk keluar mencari bubur untuk ka aldo, dan
aku pun menangis di pintu kamar ka aldo, aku sangat sedih melihat keadaan ka
aldo, aku sangat menyayanginya, aku tidak ingin kehilangan dia, aku sungguh
tidak ingin melihat dia menderita seperti ini, aku menangis tak henti hentinya
di pintu ini, aku terjatuh di lantai tak kuat menahan semua ini, aku tidak kuat
untuk berdiri, hingga aku jatuh, namun air mata ini masih begitu deras
mengalir, hingga aku sadar bahwa aku harus membeli bubur untuk ka aldo, akupun
mengusap air mataku dan bersaha bangun, dan pergi untuk membeli bubur dengan
mata yang merah aku masuk keruangan dimana ka aldo diwarat. Aku segera menyuapi
sesendok bubur kemulut ka aldo, selama aku menyuapi ka aldo. Aku tidak sanggup
menahan air mata ini, hingga mata ku semakin merah karna menahan keluarnya air
mata ini. Tiba tiba ka aldo memegang pipiku dan berkata “aku akan baik baik saja mawar, jangn bersedih
“ ucap ka aldo
Tukas akupun langsum memeluk erat tubuh ka aldo, aku
mengeluarkan air mata yang sejak tadi aku tahan, “ aku sayang ka aldo, aku
tidak ingin ka aldo seperti ini “ ucap ku
“ sudah mawar, penyakit ini tidak begitu parah, nuktinya,
selama bertahun tahun aku bisa bertahan hidup walau harus membawa penyakit ini
kemanapun aku pergi, aku juga sayang mawar “ jawabnya
Sudah sebulan ka aldo dirawat di rumah sakit karna
kondisinya ssemakin parah, sejak saat itu lia pun tidak pernah kelihatan. Dan
dia pun pindah sekolah ke luar negri. Mungkin karna dia tidank mau melihat
kondisi ka aldo yng semakin parah, terkadang aku heran terhadap sikap lia, dia
menginginkan ka aldo tetapi dia juga meninggalkan ka aldo, tapi aku tidak ingin
memikirkan hal seperti ini. Yang penting untuk saat ini aku merawat dan menjaga
ka aldo dengan baik, agar ia kembali bisa tersenyum.
1 tahun berlalu kondisi ka aldo semakin memburuk,, hingga
akhirnya dia harus merelakan kehilangan kesempatan untuk mengikuti ujian
nasional karna dia harus dirawat dirumah sakit, dan kondisinyya pun sangat
buruk sehingga tidak di perbolehkan untuk mengikuti ujian, kini aku beranjak
naik ke kelas 2 sma. Namun kondisi ka aldo tetap saja tidak ada perubahan.
Semakin hari semakin buruk , dia tidak bisa berjalan, tidak bisa menggenggam
benda, dan tidak dapat berbicara,
TUHAN, aku sangat menyayangi ka aldo, izinkan dia hidup
ya tuhan, aku tidak ingin dia pergi, ya tuhan, berilah kekuatan untuk ka
aldodalam menjalani semua ini, aku mohon ya tuhan,,
Kesokan
harinya aku menjenguk ka aldo di rumah sakit, dengan wajah yang ceria, aku
membawakan bunga mawar untuk ka aldo, nampaknya dia sangat senang dengan
kehadiran ku, akupun meletakkan bunga itu di samping ka aldo, tiba tiba tangan
ka aldo bergerak dan berusaha ingin mengata kan sesuatu melalui tagannya, aku
mengambil alat bantu bicara yang berupa huruf abzaad, lalu ka aldo menggerakkan
tangan nya dari saatu huruf ke huruf yang lain hingga menjadi kalimat “ BUNGA
INI SECANTIK WAJAHMU” akupun membalas dengan ucapan “ AKU TIDAK SEINDAH BUNGA
MAWAR “ karna aku sadar dengan kondisi ku yang tidak secantik dengan wanita
lain, kemudian aku melemparkan senyum kehadapan ka aaldo dan mengambil sebuah
makanan yang disediakan dimeja oleh para suster untuk aku menyuapi ka aldo.
Setelah
selesai menyuapi ka aldo aku pun pamit untuk pergi kesekolah, denagn wajah yang
sedih, aku memaksakan diri untuk tersenyum, walaupun aku sedih melihat kindisi
ka aldo yang sekarang ini.
Tiba
disekolah, aku mengikuti pelajaran seperti biasanya. Sehabis pulang sekolah aku
selalu menyempatkan diri untuk menjenguk ka aldo dirumah sakit, hanya itu
kegiatan yang aku lakukan selama ka aldo dirawat di rumah saakit. Setiba nya di rumah sakit aku tidak melihat
ka aldo di kamarnya, dan aku berlari menuju resepsionis untuk menanyakan di
mana ka aldo, dan ternyata ka aldo mengalami kritis, yang akhirnya di pindahkan ke ruangan UGD dan tidak sempat
mendapatlan preawatan medis ka aldo pun menghembuskan nafas terakhirnya, akupun
langsung terjatuh lemas di lantai dan mengeluarkan airmata yang begitu banya,
aku langsung bangkit dan menuju ruang dimana ka aldo dipndahkan , setiba disana
aku melihat ka aldo sedang berbaring ditutupi sekujur kain putih, aku pun
laangsung memeluk ka aldo, aku teringat akan ucapan yang terakhirkali dia
ucpkan , bahwa “ AKU SECANTIK MAWAR INI “ aku berusaha tegar dan mengikuti
prosesi pemakaman, aku tidak kuat jika menjalani hidup ini tanpanya, hanya ka
aldo yang membuatku seperti seorang putri yang merasakan asih sayang darinya,
Kini dia
telah pergi, tidak ada lagi kertas kosong yang akan aku jalani bersamanya, dia
akan aku kenang dihatiku, dan dia akan aku ingat dalam memoriku, aku sayang
kamu,,,,,,,,,,,,
SEKIAN....................................................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ayo komentar di post ku,,